Penjara Mematikan atau Masjid
Mewah
Jelajah Masjid Sultan Muayad Syeh
Masjid Sultan Muayyad Syeh dibangun pada bulan Mei tahun 1415 M.-1421 M. Pada zaman Dinasti Mamalik/Mamluk masjid ini berada di Al
Shrakia, El-Darb El-Ahmar, Darrasa Cairo, Mesir. Atau berada tepat di samping
Gerbang Zuwaila, masjid ini didirikan oleh Muayyad Syeh, beliau adalah seorang sultan dan orang yang
sangat taat dalam
beragama bahkan dikisahkan jika pergi ke masjid beliau
tidak menggunakan pakaian kerajaan melainkan hanya memakai jubah gamis putih
layaknya warga biasa karena beliau mengaggap jabatan tidak perlu dibawa ketika
kita berhadapan (beribadah) dengan Allah.
Singkat tentang Dinasti Mamalik/Mamluk, maksud dari “mamluk”
atau “mamalik” adalah hamba sahaya. Ketika Dinasti Ayubi berkuasa mereka
mendatangkan para budak yang sangat banyak dari berbagai Negara tetapi bukan
untuk dipekerjakan di rumah-rumah, melainkan untuk dijadikan pasukan perang
yang sangat loyal kepada majikanya.
Jadi, dari sini bisa kita disimpulkan bahwa Sultan Muayyad Syeh adalah seorang budak yang kemudian merdeka dan bekarir hingga sukses, disebutkan juga beliau pernah menjabat sebagai gubernur, pertama di Alexandria kedua di Syam, dikarenakan Syam jauh dari Mesir dan banyak orang sana yang membencinya lalu timbulah fitnah bahwa beliau ingin mengkudeta Sultan Faroj (pemimpin mesir pada kala itu), lalu beliau di tangkap dan
diadili di Cairo ibu
kota Mesir dan dinyatakan bersalah (secara hukum) lalu di masukan kedalam penjara paling
mengerikan yang ada pada zaman itu, bahkan ada istilah yang mengatakan siapa yg masuk
penjara ini tidak akan keluar hidup-hidup. Selang beberpa hari ada keputusan baru bahwa beliau harus di penggal, setelah mendengar keputusan ini beliau kaget, dan di salah satu malam beliau bermunajat dan
bernazar sambil berkata : “jika saya bisa keluar
dari tempat (sijnul malu’un : penjara terlaknat) ini, maka saya akan
mengubah tempat ini menjadi tempat yg mana nama Allah akan banyak disebut dan diagungkan oleh orang-orang”. (silahkan baca di MASAJID MASR WA
AULIYAIHA SOLIHIN karangan dukturoh Suhad Nasr).
Selang beberapa hari sang pemimpin Mesir pada saat itu yaitu Sultan Faroj meninggal dan diganti
oleh Sultan Mustain, lalu diselidikilah kembali kasus yang bersangkutan dengan Sultan
Muayyadd dan dinyatakan bahwa beliau tidak bersalah dan dibebaskan dari penjara, beserta orang-orang yang tertuduh seperti beliau, akhirnya nama dan
jabatan beliau di kembalikan seperti semula, selang berjalanya waktu meninggalah Sultan Mustain dan terjadilah kekosongan pemimpin, lalu diadakanlah pemilihan oleh para pembesar dan keluarlah nama Sultan Muayyad syeh sebagai salah satu calon dan terpilihlah dia sebagai pemimpin. Singkat cerita,
ketika beliau sudah menjabat sebagai pemimpin Mesir, beliau teringat akan nazarnya
yaitu mengubah penjara ini menjadi tempat yang akan mengagungkan nama Allah
yaitu Masjid.
Masjid ini dibangun selama lima tahun dan memakan biaya hingga sekitar 700.000 (tujuh ratus ribu) dinar (1 dinar sekitar 3 gram emas), menurut Wikipedia 40.000 dinar antara
permulaan hingga penyelesaian, bahan bangunanpun banyak yang didatangkan dari luar Mesir sepeti marmer, gading gajah,
dan ornamennya dilapisi tinta emas. Masjid ini juga sering didatangi oleh
orang-orang soleh salah satunya Imam Jalaluddin As-Syuyuti, seorang ulama yang mempunyai banyak karya tulis, bahkan hingga tak terhitung jumlahnya dan banyak yang menghilang, karena saking banyaknya, Imam Ibnu Hajar
Al-Asqolani juga mengajar di madrasah ini pelajaran fiqh syafi’i. Masjid ini memiliki tiga kegunaan yaitu masjid, madrsah dan rumah sakit, ada juga perpustakaan yang luas dan semua ini bisa dinikmati oleh semua orang secara
gratis.
Sultan Muayyad Syeh meninggal pada
tahun 1421 M. Beliau dikenal sebagai orang yang rendah hati dan sebagai salah
satu pelindung besar arsitektur kairo, penjara yang pernah ia diami tidak
dihancurkanya melainkan dijadikan sebagai pengingat baginya jika ia mulai
mencintai jabatan dan dunia, beliau akan menyendiri di dalam penjara tersebut. Makam beliau dan anaknya berada di masjid ini, berpapasan dengan pintu masuk, tujuannya agar orang yang datang kemari bisa mendoakan mereka, dan diatasnya ada kubah besar yang berfungsi sebagai pembesar suara karena pada zaman ini belum
ada sound.
![]() |
Rumah Sakit sebelah kiri foto |
![]() |
Dikkah (panggung berwarna putih) berfungsi sebagai tempat asisten imam solat atau muazin, pada zaman dulu tidak ada sound. |
![]() |
Mimbar dan tempat solat imam, ornamen warna putih terbuat dari gading gajah |
Mungkin cukup sekian penjelasan kali ini tentang Masjid Sultan Muayyad Syeh, semoga para pembaca bisa mengambil manfaat dari apa yang ia baca, sekian dan terima kasih.
Sumber : komunitas pecinta sejarah dan peninggalan islam di mesir @kupretist & wikipedia.
ingin tau tentang komunitas ini follow IG @kupretist
profil penulis di IG @ilhammafatihulihda & FB ilhammafatihulihda
Ma sya Allah.... .Mantap akhi, tulisan nya sangat bermanfaat bagi para pembaca, bukan hanya skedar sejarah melainkan banyak ibroh yg terdapat di dalam nya.
ReplyDeletePenasaran ni gimana bentuk penjara nya😁
Alhamdulillah bifadlihi wa karomihi, penajaranya masih ada smpe sekarang tapi sudah tertimbun tanah setengah bagian jadi tidak bisa masuk akhi.
ReplyDeleteTerima kasih, semoga bermanfaat
artikel yang bagus gan, sangat bermanfaat...
ReplyDeleteDigital Marketing
GPS Tracker