Skip to main content

Kelahiran Insan Mulia nan Agung



Kelahiran Insan Mulia nan Agung

إلي النعمة التامة و الرحمة العامة للعالمين, صاحب مقام المحمود و الحوض المورود و اللواء المعقود, الشافع الأعظم والنبي الأكرم, سيد الأولين و الأخرين نور الوجوه الناضرة و قوة العيون الناظرة سيد نا و مولا نا محمد صلى الله عليه و سلم.
اللهم صلى و سلم  و بارك على سيدنا و مولانا محمد المبعوث رحمة للعالمين و على اله و اصحابه أجمعين.

            Memperingati kelahiran Manusia Paling Mulia alangkah baiknya jika kita bersholawat kepadanya (اللهم صلى و سلم  و بارك على سيدنا و مولانا محمد و على اله و أصحابه أجمعين) dan membaca serta menelaah kembali sejarah dari kehidupanya yang agung. Nabi Muhammad Saw adalah Makhluk pertama yang Allah ciptkan, sebagaimana yang tertulis di hadist dari Abdurrozaq yang bersanad ke Jabir bin Abdullah Al-Anshory dan dia berkata : “Ya Rasulullah demi Ayah dan Ibuku beritahukanlah aku apakah hal pertama yang diciptakan Allah sebelum penciptaan lainya ?, Rasullah menjawab : “Wahai Jabir, sesungguhnya Allah menciptakan Cahaya Nabimu sebelum menciptakan penciptaan lainya.
Nabi Muhammad Saw Lahir pada 12 rabi’ul awal, tahun gajah dan pada saat itu pasukan gajah Abrahah menyerang Ka’bah namun gagal karena Allah mengirim burung Ababil. Rasulullah Saw datang ke dunia dari Ayah Abdullah dan Ibu Aminah, hal ini bukanlah sebuah kebetulan melainkan takdir Allah, ibunya Aminah bermakna keselamatan dan keamanan sementara sang Ayah Abdullah bermakna sebuah penghaambaan kepada Allah ta’ala. Pada saat kelahiran Beliau sang Ibu Sayidah Aminah tidak merasakan kesakitan yang dirasakan oleh ibu-ibu hamil pada umumnya dan ketika hari kelahiranyapun begitu. Nabi Muhammad Saw lahir sembari bersujud dan pandanganya ke langit dan meletakan tanganya di atas tanah dan sang ibupun Sayidah Aminah melihat cahaya terang yang keluar darinya hingga cahanya terlihat menerangi kerajaan kekaisaran di syam dan sang kakek Abdul Mutholib ketika itu sedang bertowaf  hingga datang kabar kelahiran lalu membawa cucunya tersebut ke Ka’bah dan berdoa disana setelah itu di kembalikanya kepada ibunya sambil berkata : “aku menamakanya Muhammad dan aku berharap semoga dia dipuji oleh penduduk langit dan bumi حمد-يحمد) = memuji, dari kata ini محمد).

Rasulullah Saw lahir ke dunia ini yatim tapi bukan berarti kita melihatnya sebagai belas kasihan atau iba, justru disinilah salah satu keagungan beliau terlihat, bagaimana mungkin seorang tanpa ayah tapi tahu makna penyayang kepada umatnya, tahu makna lembut kepada sesama. Beliau lebih memilih makan dengan orang miskin ketimbang hanya member makan saja, seperti inilah beliau Muhammad Saw. Akhlaknya kepada orang-orang yatim dan miskin, Beliau membantu mereka, menolong mereka, memelihara mereka dan memperhatikan mereka.


Tentang Ihtifal Maulid Nabi

            Menurut Dar el-Ifta al-Mashry (pusat fatwa mesir) Ihtifal Maulid Nabi adalah mustahab dan disyariatkan dan sudah disepakati oleh sebagian besar ulama karena menjadi salah satu pekerjaan yang mulia dan pendekatan kepada Allah dan Rasulullah Saw. Apalgi jika dihidupkan dengan rasa bahagia dan bersilaturahmi dan saling berbagi kebahagian sesama umat muslim serta melaksanakan dan taat atas segala perintah Allah. Bisa juga dihidupkan dengan kumpul keluarga atau berbagi makanan atau dengan majlis ilmu atau sholawat, ini semua baik karena menjadi momen penyatu ummat bukan pembelah atau pemecah umat. Bukan disibukan dengan saling mengkafirkan satu sama lain atau hal sebaginya yang merusak keharmonisan umat ini.

              Abu Lahab Paman Rasulullah yang Allah masukan kedalam neraka jahanam mendapat keringanan siksaan setiap hari senin dikarenakan beliau gembira dengan kelahiran keponakannya yaitu Muhammad Saw dan tertulis dalam syair di buku Maurid al-Shadi fi Maulid al-Hadi karya Imam Nashiruddin al-Dimasyqi berikut :

إذا كان هذا كافر جاء ذمه
و تبت يداه في الجحيم
أتي أنه في يوم اللإثنين دائما
يخفف عنه للسرور بأحمد
فما الظن بالعبد الذي كان عمره
بأحمد مسرورا و مات موحدا

“Tatkala orang kafir yang telah dicela tersebut kedua tanganya binasa dan kekal di dalam jahanam. Namun setiap datang hari senin, azabnya selalu diringakan, sebab ia turut bergembira atas kelahiran baginda Nabi Saw.
Jika demikian lantas bagaimana dengan hamba-Nya yang sepanjang umurnya senantiasa bergembira dengan Nabi Muhammad Saw dan meninggal dalam keadaan Islam"

Oleh karena itu mari kita memperingati Hari Maulid ini dengan Memperbanyak Sholawat dan melakukan Ketaatan Kepada Allah, saling mengingatkan dan melakukan hal positif lainya.
Ushiny wa Iyaya wa Iyakum, Wallahu alam bishowab.
Semoga bermanfaat sekian dan terima kasih.





Sumber : 
- Kitab an-Nuur al-Khalid Muhammad, karangan  Syaikh Mumammad Fathullah Kaulun
- Kitab Ufuq al-Adzomah al-Muhammadiyah, karangan Maulana Syaikh Abdussalam Ali Syita 

Comments